Calon Mahasiswa Naik, Lulusan SD Tak Tertampung
Puji Astuti Official Writer
| JAWABAN.com - Bandung - Awal Juli sebagaimana tahun-tahun lalu, merupakan masa di mana orang tua dan anaknya mencari sekolah. Bagi lulusan SD mencari SMP dan lulusan SMA mencari tempat kuliah.
Dari Bandung dicatat terjadi kenaikan jumlah peserta seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dan di Karawang banyak murid SD yang tidak tertampung di SMP.
Minat lulusan SMA dan yang sederajat untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih tetap tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari masih banyaknya peserta yang mengikuti SPMB lokal Bandung. Bahkan, untuk tahun ini peserta SPMB lokal Bandung justru mengalami peningkatan.
Humas Panitia SPMB Lokal Bandung, Wina Erwina, mengatakan jumlah peserta SPMB untuk lokal Bandung sekarang adalah 27.252 peserta.
"Dibanding tahun lalu, untuk SPMB tahun ini jumlah pesertanya bertambah," jelas Wina di Bandung, Sabtu (30/6). Tahun lalu jumlah peserta SPMB untuk lokal Bandung tidak lebih dari 26.000 peserta.
Meningkatnya jumlah peserta SPMB tersebut di luar perkiraan. Pasalnya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah peserta SPMB sebenarnya cenderung turun. Bertambahnya jumlah peserta SPMB tahun ini merupakan pertanda bahwa PTN masih menjadi favorit bagi masyarakat. Menurut Wina, biaya pendidikan di PTN relatif lebih terjangkau sehingga masih diminati masyarakat.
Sebenarnya panitia menjual sebanyak 28.150 lembar formulir. Tetapi yang mengembalikan formulir 27.252 peserta.
"Bisa jadi yang tidak mengembalikan formulir karena telah diterima melalui jalur khusus," ujar Wina. Dari keseluruhan peserta SPMB lokal Bandung ini, sebanyak 13 peserta di antaranya berasal dari kalangan tunanetra. Wina mengatakan peserta tunanetra ini juga meningkat karena tahun lalu jumlahnya hanya enam orang.
Ketika ditanya tentang kemungkinan peserta ujian kesetaraan Paket C tahun ini ikut mendaftar, Wina mengakui pihak panitia sempat kecolongan. Ada sekitar enam peserta ujian kesetaraan Paket C yang coba mendaftar dan memperoleh kartu ujian. Mereka mendaftar dengan menggunakan surat tanda keikutsertaan program kesetaraan Paket C.
"Tapi setelah kami telusuri, akhirnya kartu peserta mereka kami cabut lagi sehingga tidak diperkenankan mengikuti SPMB," tegas Wina.
Tidak TertampungRibuan murid lulusan SD/MI (Madrasah Ibtidaiyah) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) dipastikan tidak bisa melanjutkan sekolahnya, karena minimnya persediaan ruang SMP/MTs (Madrasah Tsnawiyah). Sesuai dengan data Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karawang, tahun 2007 ini lulusan SD/MI di Karawang sebanyak 39.269 anak, terdiri dari 2.389 lulusan MI dan 36.883 anak lulusan SD.
Kepala Disdik Kabupaten Karawang, Barmawi, Senin pagi, menyatakan hampir setiap tahun lulusan SD/MI itu sangat banyak, sedangkan daya tampung SMP di Karawang hanya mencapai 36.567 siswa.
"Daya tampung SMP yang saya sebutkan itu (36.567) sudah termasuk ruang sekolah yang akan dibangun oleh Pemkab," katanya. (nat)
Halaman :
1